Cara Pembuatan Kopi Susu Nikmat

•August 7, 2008 • Leave a Comment

Ini Dia Langkah-langkahnya!!!!

Cara Pembuatannya:

1. Langkah pertama adalah memasukan gula, kenapa harus pertama ??? Karena kalau dimasukan pada akhir proses pembuatan kita harus mengocok kembali kopi kita agar gulanya larut, dan hal tersebut akan membuat kopi kita jadi berantakan dan terlihat kurang sedap.

2. Langkah kedua, Masukan susu kira-kira hingga setengah gelas. Setelah itu mulai kocok susu tersebut agar gulanya larut! Tapi ingat! jangan pake sembarang alat, pakailah kocokan mixer yang biasa dipakai untuk membuat adonan kue, ato kocokan khusus untuk membuat kopi.

3. Nah, kalau kamu mengikuti saran kita untuk membeli diatas, pastinya proses pembuatan kopi kamu jadi ngga ribet dan lebih bersih, tapi menyiapkan sebuah lap juga boleh untuk jaga-jaga kalo ntar ternyata ada yang tumpah-tumpah (baju pergi teman/adik/kakak kamu juga boleh tuh dipakai jadi lap, kalau kamu kebetulan kurang suka sama dia).

4. Pilih salah satu tempat di permukaan gelas kamu lalu tuangkan kopi yang sudah dibuat sebelumnya dengan pelan-pelan dan usahakan agar tidak terputus agar nanti kopi kamu akan terlihat rapih dan tidak berantakan. Saran kita adalah untuk menuang dari pinggiran gelas supaya dapat bertumpu dan hasilnya tidak berantakan.

5. Kita ingetin lagi, tuangnya pelan-pelan yah! Dan jangan sampai keputus, sehingga batas atanra kopi dengan susu terlihat jelas, semakin rapih kamu menuangnya akan semakin bagus hasil akhirnya.

6. Kita sudah hampir sampai pada tahap akhir pembuatan kopi ini, tapi untuk penambah citarasa ato pemanis mata kamu bisa menambahkan sesuatu pada permukaan atas kopi kamu itu, entah itu coklat bubuk atau lainnya. Bisa juga kamu tambahkan benda seperti pada gambar diatas ini, tau dong apa pastinya? Hehehe, tapi dari pada dijadiin pajangan mendingan kamu isep aja.

7. Nah setelah selesai menghiasnya, kopi kamu udah siap untuk diminum. Tapi misalnya kamu masih kurang puas dengan hasilnya, atau masih ada waktu luang kamu bisa membuka halaman berikutnya untuk membaca tips-tips lainnya.

Profil Pengusaha Kopi Cap Teko, H. Erman Lukman

•July 31, 2008 • Leave a Comment

Sawahlunto kota idaman, dulu ketek kini lah Gadang, Sanak saudaro jo kawan-kawan. Minumlah kopi Cap Teko pagi jo

potang. Pabrik tanun kok sanak tanyo, talatak di Cinto Moni. Ambiak saketek Kopi Cap Teko, tambah jo gulo nak nyo

manih. Songket Silungkang alah tanamo sajak zaman dahulunyo. Mato nyalang minum Kopi Cap Teko. Untuak sanak

pai bakarajo. Hasil bukik Kaciak karupuak ubi, Sapu Silungkang banyak macamnyo. Kami ucapkan tarimo kasih, bagi

langganan baru atau pun lamo”.

Makna bait pantun nan tertera di kalender Kopi Cap Teko keluaran Lukman Kincir Silungkang diciptakan Sang Pemilik

sebagai alat media untuk mengapresiasikan hasil produksi kepada khalayak ramai, betapa pentingnya “si-HItam

Manis” bagi kehidupan manusia. Soalnya, bila sebagian kita tak menyicipi wanginya secangkir kopi dikala pagi

dan petang ataupun saat beraktifitas, seluruh tubuh pasti kehilangan gairah untuk hidup. Coba buktikan kalau anda tidak

percaya !

Makna bait pantun nan tertera di kalender Kopi Cap Teko keluaran Lukman Kincir Silungkang diciptakan Sang Pemilik

sebagai alat media untuk mengapresiasikan hasil produksi kepada khalayak ramai, betapa pentingnya “si-HItam

Manis” bagi kehidupan manusia. Soalnya, bila sebagian kita tak menyicipi wanginya secangkir kopi dikala pagi

dan petang ataupun saat beraktifitas, seluruh tubuh pasti kehilangan gairah untuk hidup. Coba buktikan kalau anda tidak

percaya !

Apabila anda melewati jalur lintas Sumatera, tepatnya di kampung surau Ambacang sebelum Lurcip, palingkan

penglihatan ke seberang sungai (Batang Lasi), pasti anda mencium bau aroma serta akan menjumpai sebuah pabrik

kopi berukuran 20 x 10 meter persegi. Nah disitulah produksi kopi cap Teko dikeluarkan, mulai proses penyaringan untuk

memisahkan kopi yang bermutu tinggi, perendaman, marondang (perendangan), penggilingan secara manual dengan

turbin yang digerakkan melalui kincir air sampai proses pengemasan, semuanya dilakukan disana, sesudah proses

tersebut berakhir, bubuk kopi yang telah dikemas itu dipindahkan ke pusat penjualannya di Pasar Silungkang. Dari toko

berukuran 4 x 8 meter persegi inilah, kopi cap Teko keluaran Lukman Kincir tersebut didistributorkan ke daerah-daerah

Sumatera Barat bahkan sampai ke provinsi Jambi.

Sebagaimana yang diungkapkan salah seorang pemilik sekaligus pemimpin perusahaan, H. Erman Lukman dari

generasi ketiga Dinasty Lukman Kincir kepada SS dikediamannya, Sabtu 929/3) lalu, beliau menyampaikan bahwa

usaha kopi ini telah dirintis kedua orang tuanya sejak tahun 1930. bermula orang tua ambo pada saat itu menyediakan

jasa penggilingan kopi bagi penduduk Pianggu dan sekitarnya. Pada zaman itu mayoritas penduduk Pianggu telah

pandai meramu dan membuat biji kopi menjadi bubuk nan nikmat untuk diminum. Seketika timbul inisiatif kedua orang

tua ambo untuk mencoba belajar tentang bagaimana cara membuat kopi kepada penduduk Pianggu tersebut.

Sambil mempersilahkan SS menyicipi segelas kopi yang telah dibikin istrinya, H. Erman Lukman melanjutkan kisah

perjalanan perusahaan itu, “Pada tahun 1950, mulailah orang tua ambo merintis usaha ini, bermula dengan modal

yang sangat sedikit, satu karung biji kopi yang beliau beli dari Solok, kedua orang tua ambo sanggup membuat bubuk

kopi yang sama nikmatnya dengan penduduk Pianggu. Bayangkan, proses dalam marondang (merendang) kopi

tersebut, orang tua ambo itu hanya mempergunakan tangannya saja yang cuma menghasilkan 10 kg bubuk kopi. Berkat

ketabahan orang tua ambo, Allah SWT melimpahkan rezeki, dimana usaha kopi orang tua ambo tersebut mengalami

peningaktan signifikan.

Pada tahun 1958, semasa bergolakan PRRI, barulah proses marondang (merendang) kopi itu mempergunakan Les

Ban. Kebetulan yang mengusulkan supaya mempergunakan Les Ban tersebut, seorang tukang yang bernama Khotik

Pongeh. “Jasa beliau takkan kami lupakan sepanjang hayat dikandung badan”, aku Erman Lukman.

Akhir tahun 1958 produksi kopi orang tua ambo telah menjelajah sampai ke Koto Baru, Ampalu (Kab. Dharmasyara

sekarang), Kuamang Kuniang, Aur Chino, Muaro Bungo serta Muaro Tebo (Prov. Jambi). Dari usaha ini, orang tua

ambo mengajak anak-anaknya untuk membesarkan usaha tersebut, sehingga ambo, Datuak-datuak nan lainnya, sepreti

mUnir Lukman, Hazmi Lukman, Amir Lukman beserta adik-adik ambo ikut membesarkan usaha kopi ini sampai tahun

1980. dari tahun 1981 barulah ambo yang menjalankan perusahaan kopi tersebut.

Kata filsafat Inggris, William Shakeaspers “Apalah artinya sebuah nama ? Begitu juga dengan merk Kopi Cap

Teko bagi kami keluarga Lukman Kincir. Konton Merk Cap Teko tersebut, dipopulerkan seorang Silungkang bernama

Abu Soma pada tahun 1968. menurut Abu Soma merk Cap Teko ini, menggambarkan sebuah teko tertutup yang identik

dengan tempat air kopi, sehingga bila konsumen melihat tanda tersebut, mereka akan teringat dengan produksi kopi

kami. Semula bungkusan kopi cap teko tersebut dikemas dengan daun pisang kering, istilah awaknyo, karisiak, namun

dalam perkembangan selanjutnya kopi produksi kami kemas dengan plastik sampai sekarang.

“Pada tahun 1968 pula perusahaan kopi kami telah mengantongi surat izin usaha, bernomor : 69 DPSS/V/68 serta

pada tahun 1993 dilengkapi pula dengan Surat Departemen Kesehatan RI, bernomor : SP04/03-06/1993,” sambung

ayah beranak lima itu kepada SS.

Puncak perkembangan usaha kami terang Haji yang beristri orang Malowe itu, tatkala linas Sumatera telah diubka pa

tahun1975, jembatan penghubung antara Padang ke Provinsi Jabi telah dibangun, seiring dengan itu, usaha yang kam

geluti semakin hari semakin berkermbang pula.

Kata Monti suku Patopang itu, walaupun di era Pasar Bebas dengan tingkat persaingan semakin tajam, namun

Alhamdulillah kopi cap Teko keluaran Lukman Kincir tetap eksis, hanya satu kekurangan dari usaha kopi kami yakni ca

proses masih dilakukan secara manual.

Menurut tokoh masyarakat Silungkang ini, pemasaran produksi kopi ini dilakukan dengan cara “jemput

bola” langsung ke toko-toko serta melalui barter dengan bahan baku kopi. Bahan baku tersebut kami dapatkan

sampai ke Sarolangun, Bangko (Jambi).

Kunci keberhasilan dalam menjalankan perusahaan ini lanjut H. Erman Lukman, sederhana saja, yaitu Pertama,

percaya diri, bahwa kita dilahirkan oleh Allah SWT dengan kelebihan dan kekurangan justru itu kita harus mengakui

keunggulan ataupun kekurangan kita. Kedua, menghargai produksi kita sendiri, walaupun mungkin muncul kritikan, kit

harus menerima keluhan tersebut, namun kita tetap menghargai produksi itu. Ketiga, jangan lontarkan ucapan

“ndak joboli” kepada orang lain. Mengapa demikian ? Karena ucapan itu mengandung makna kesialan,

dari situlah saingan kita dapat menilai kekurangan kita. Keempat, jangan sampai bertemu apa yang diduga orang

kepada kita. Soalnya, bila orang mengetahui tentang keadaan kita, orang tersebut pasti mencari kekurangan kita terus

“Pesan bagi generasi muda Sawahlunto, khususnya Silungkang agar tetap menjalankan prinsip disiplin, jujur

dalam berusaha, hemat penuh perhitungan, rajin serta bertawakal kepada Allah SWT,” ujar H. Erman Lukman

mengakhiri pembicaraan dengan SS. (SS.em)

Sejarah Kopi

•July 31, 2008 • Leave a Comment

Kopi memiliki istilah yang berbeda-beda. Pada masyarakat Indonesia lebih akrab dengan sebutan kopi, di Inggris dikenal coffee, Prancis menyebutnya cafe, Jerman menjulukinya kaffee, dalam bahasa Arab dinamakan quahwa.

Sejarah kopi diawali dari cerita seorang penggembala kambing Abessynia yang menemukan tumbuhan kopi sewaktu ia menggembala, hingga menjadi minuman bergengsi para aristokrat di Eropa. Bahkan oleh Bethoven menghitung sebanyak 60 biji kopi untuk setiap cangkir kopi yang mau dinikmatinya.Sejak penemuan tumbuhan kopi tersebut kemudian seorang sufi Ali Bin Omar dari Yaman menjadikan rebusan kopi sebagai obat penyakit kulit dan obat-obatan lainnya. Sehingga pada waktu itu kopi mendapat tempat terhormat di kalangan masyarakat negeri itu. Dari khasiat kopi tersebut akhirnya membawa kemakmuran bagi pemilik-pemilik kebun kopi, pengusaha kedai kopi, pedagang kopi, eksportir kopi, dan pemerintah di berbagai belahan dunia tanaman minuman beraroma khas itu ditanam.

Banyaknya khasiat yang didapat dari kopi, sehingga penyebarannya cukup pesat terutama di benua Eropa. Di Salerno, Italia, kopi telah dikenal pada abad kesepuluh. Setelah itu berlanjut dengan pembukaan kedai kopi bernama Botega Delcafe pada tahun 1645 yang kemudian menjadi pusat pertemuan cerdik pandai di negara pizza tersebut.

Di Kota London, coffee house pertama dibuka di George Yard di Lombat Sreet dan di Paris, kedai kopi dibuka pada tahun 1671 di Saint Germain Fair. Sedangkan di Amerika, kopi dijadikan sebagai minuman nasional di Amerika Serikat dan menjadi menu utama di meja-meja makan pagi. Meskipun perkembangan kopi begitu pesat pada abad-abad itu tetapi orang-orang Arab telah lebih dulu memonopolinya sebagai tanaman, dan mereka hanya mengekspor kopi yang sudah digoreng atau digonseng.

Sedangkan penyebaran tumbuhan kopi ke Indonesia dibawa seorang berkebangsaan Belanda pada abad ke-17 sekitar tahun 1646 yang mendapatkan biji arabika mocca dari Arabia ke Jakarta. Kopi arabika pertama-tama ditanam dan dikembangkan di sebuah tempat di timur Jatinegara, yang menggunakan tanah partikelir Kesawung yang kini lebih dikenal Pondok Kopi.

Kemudian kopi arabika menyebar ke berbagai daerah di Jawa Barat, seperti Bogor, Sukabumi, Banten, dan Priangan, melalui sistem tanam paksa. Setelah menyebar ke Pulau Jawa, tanaman kopi kemudian menyebar ke daerah lain, seperti Pulau Sumatera, Sulawesi, Bali, dan Timor. “Bahkan kopi arabika yang semula ditanam di Brasil (negara produsen kopi terbesar di dunia) konon bibitnnya berasal dari Pulau Jawa,” ungkap Ketua Badan Pengurus Daerah (BPD) Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI) Jawa Timur Mudrig Yahmadi.

Dalam sejarahnya, Indonesia bahkan pernah menjadi produsen kopi arabika terbesar di dunia, walaupun tidak lama akibat munculnya serangan hama karat daun. Serangan hama yang disebabkan cendawan hemileia vastatrix tersebut menyerang tanaman kopi di Indonesia sekitar abad ke-19.

Meskipun demikian, sisa tanaman kopi arabika masih dijumpai di kantong penghasil kopi di Indonesia, antara lain dataran tinggi Ijen (Jatim), tanah tinggi Toraja (Sulsel), serta lereng bagian atas pegunungan Bukit Barisan (Sumatera), seperti Mandailing, Lintong dan Sidikalang (Sumut) serta dataran tinggi Gayo (DI Aceh).

Perjalanan kopi bukan begitu saja menjadi salah satu minuman dunia yang disenangi. Di Italia, pendeta-pendeta melarang umatnya minum kopi dan menyatakan bahwa minuman kopi itu dimasukkan sultan-sultan muslim untuk menggantikan anggur. Bukan hanya melarang tetapi juga menghukum orang-orang yang minum kopi.

Bahkan, tahun 1656, Wazir dan Kofri, Kerajaan Usmaniyah, mengeluarkan larangan untuk membuka kedai-kedai kopi. Bukan hanya melarang kopi, tetapi menghukum orang-orang yang minum kopi dengan hukuman cambuk pada pelanggaran pertama. Tetapi bertahun-tahun kemudian, pelarangan minum kopi di Timur Tengah lambat-laun terkikis, sehingga jika seorang suami melarang istrinya minum kopi, si istri tersebut bisa memakai alasan ini untuk minta cerai.

Di Swedia, konon Raja Gustaff ke II pernah menjatuhkan hukuman terhadap dua orang saudara kembar. Yang satu hanya dizinkan meminum kopi dan yang satu lagi diizinkan hanya teh. Siapa yang terlebih dahulu mati, maka dialah yang bersalah dalam satu tindak pidana yang dituduhkan terhadap mereka. Ternyata yang mati duluan adalah peminum teh pada usia 83 tahun.

Sejak itu orang-orang Swedia berbalik menjadi peminum kopi paling fanatik yang ada di dunia, sehingga sampai sekarang negara-negara Skandinavia kini peminum kopi tertinggi per kapita di dunia. Setiap orang bisa menghabiskan 12 kg lebih per tahun dibanding dengan di Indonesia yang hanya 0,6 kg per tahun.

Begitu bergengsinya minuman kopi ini, hingga Raja Frederick Agung dari Rusia pada tahun 1777 hanya memperbolehkan kalangan atas atau kelas bangsawan saja untuk menunjukkan kearistokratan kopi.

Pengertian Kopi

•July 31, 2008 • Leave a Comment

Kopi adalah sejenis minuman, biasanya dihidangkan panas, dan dipersiapkan dari biji dari tanaman kopi yang dipanggang. Saat ini kopi merupakan komoditas nomor dua yang paling banyak diperdagangkan setelah minyak bumi. Total 6,7 juta ton kopi diproduksi dalam kurun waktu 1998-2000 saja. Diperkirakan pada tahun 2010, produksi kopi dunia akan mencapai 7 juta ton per tahun ( dari FAO ). Kopi merupakan sumber utama kafein.

Varian Kopi

•July 29, 2008 • Leave a Comment

± Espresso, merupakan paduan tiga kekuatan kopi, yaitu aroma, kekentalan, dan rasa yang dahsyat. Perpaduan cita rasa kopi ini mengantarkan espresso menjadi salah satu minuman yang digemari oleh penggemar kopi.

± Americano atau American-style coffee, lebih encer daripada espresso dan disajikan dalam gelas besar.

± Doppio atau double shot, kandungan espresso-nya dua kali lebih banyak dibanding yang biasa. Mengandung kopi yang amat pekat dan terbilang berat bagi mereka yang bukan peminum kopi.

± Freddo, disebut juga dengan iced coffee.

± Hag, kopi tanpa kafein.

± Latte, kopi yang dipadukan dengan susu panas, nikmat sebagai menu sarapan.

± Cappucino, espresso dikombinasikan dengan busa susu, dengan taburan coklat atau kayu manis bubuk di atasnya.

± Macchiato, cappuccino dalam ukuran kecil.

± Marocchino, espresso dipadukan dengan sedikit susu panas dan coklat bubuk.

± Granita di caffe con panna, jenis minuman kopi dingin es salju dan whipped cream di atasnya.

Latar Belakang

•July 17, 2008 • Leave a Comment
  1. Kopi ,memliki daya tarik jual yang cukup menguntungkan
  2. Potensi ekspor kopi dipasar dunia sangat menjanjikan
  3. Pengakuan atas kualitas kopi lokal seharusnya tidak hanya di dalam negeri, tetapi dapat pula diraih dari para pebisnis kopi diluar negeri

Tujuan

•July 17, 2008 • Leave a Comment
  • Merancang sebuah situs komersial yang menawarkan berbagai macam varian jenis kopi yang dapat dinikmati oleh berbagai macam kalangan
  • Menyajikan pengetahuan tentang sejarah kopi
  • Menyajikan cara membuat kopi yang nikmat

about mE…

•June 12, 2008 • Leave a Comment

aKuwh tuh oRange sangat uMum,ato gAmPang dKenal……

Hello world!

•June 12, 2008 • 2 Comments

Welcome to WordPress.com. This is your first post. Edit or delete it and start blogging!